Selepas menunaikan Sholat Isya’
kita masih leyeh2 di masjid agung Blitar,sambil memindah file2 foto dari
fotografer yang setia membidik kelakuan
kita selama perjalanan sampai akhirnya lampu masjid dipadamkan oleh ta’mir (cara halus untuk mengusir hehehe),
perjalanan selanjutnya adalah ke makam Proklamator, calon anggota SBH yg akan
dilantik di bagi menjadi 2 kelompok yang selama perjalanan diberi tugas untuk
menyebar leaflet tentang kesehatan,seperti HIV, DBD, dan bahaya rokok. 2
kelompok yang belum tau arah jalan ke makam Bung Karno itupun segera
diberangkatkan dari jalur 3 menuju POS I di stadion Supriyadi (koyok sepur ae), sedangkan team senior
yang lumayan udah tau jalan (walau hampir nyasar juga) berangkat terakhir juga mendapatkan tugas yang sama.
Waktu menunjukkan pukul 8.30 WIB
(Waktu Indonesia Blitar) team senior udah sampai di stadion supriyadi,tapi arek cilik2 (calon SBH) ternyata masih
belum sampai. Sempat kwatir kalo’ mereka nyasar,tapi babah wes..wong wes rodok gede, sek isok takon uwong! Sambil
nunggu, kita bikin tantangan buat ngasih leaflet ke Pak Polisi terus di
dokumentasikan/di foto, eh pak polisinya gak mau…(wedi nek mlebu youtube paleng)
Beberapa saat kemudian kelompok
yang ditunggu akhirnya datang juga, wajah’ e ketok pegel kabeh,onok sing takok “sek adoh ta mas?” “halah cedek kok iki
lurus terus belok wes teko!” (padahal
sek onok sak enggokan maneh!)
setelah menyusuri perjalanan panjang dan
penuh rintangan (nang parkir makam lak
ruame se?dadi mlakune gak lancar) akhirnya sampailah kita di museum dan
makam Bung Karno. Megahnya Bangunan Museum masih Nampak di gelapnya malam….di
balik heningnya malam itu tampak sesosok tinggi besar sedang duduk gagah di
lorong antara museum dan perpustakaan…….(narasi koyok acara bukan dunia lain)
itulah patung proklamator kita (gak pegel
ta pak lungguh ket isuk?). acara utama yaitu pelantikan pun dimulai,
bertempat di theater komplek museum Bung Karno inilah, kader2 kesehatan
mengucap satya dan dharmanya dengan aroma historis makam Bapak Proklamator.
Setelah itu kita segera menuju ke
hotel “balai kelurahan sentul” ,wajah2 lelah pun berubah menjadi wajah ngantuk,
akhirnya setelah aba2 tidur dimulai, para anggota SBH baru pun segera ambil
posisi tiga kali istirahat ditempat / tidur, tapi senior ternyata tidak
merasakan lelah yang sama, terbukti dengan dimulainya pertandingan “gambler”/
kartu remi yang mempertemukan Kak Ari, Kak Dwi, Kak Mas’udi ,dan Kak Januar,
sedangkan kak shiro asyik online bersama kak oktav. Hampir tengah malam, tiba2
datanglah sebuah mobil panther yang berhenti tepat di depan kelurahan yang kami
hinggapi (waduh kate di usir iki!!) ternyata
yang keluar dari mobil itu adalah Pak Lurah setempat,yang dating berkunjung
dengan membawakan karpet biru dan sekarung rambutan khas blitar (padahal yg d kasih mas’e yana ae during
entek) Alhamdulillah sodara,malam ini kita tidur beralaskan karpet! Blitar
memang terkenal dengan keramahan orang2nya (biasane
emang ramah nek ketepakan ktmu sing jahat yo rejekimu!), pertandingan remi
pun dilanjutkan hingga titik darah penghabisan! Sampai akhirnya menobatkan Kak
Mas’udi sebagai juara mengocok kartu semalam suntuk. Setelah mencapai
kesepakatan tentang siapa yang rela kembali ke stasiun untuk beli karcis pulang
(nek gak ngunu mene gak moleh rek!),kami
pun menikmati rasanya tidur di blitar.
Keesokan harinya wajah2 ceria
kembali terlihat,kegiatan pagi dimulai dengan sholat dan bersih diri
(Alhamdulillah isok adus) kemudian olah raga dan jalan2 untuk cari sarapan
(tapi durung onok warung buka,mek onok bakul kembang,opo kate mangan kembang?) akhirnya kita sepakat untuk beli nasi pecel mbok bari yang terkenal itu, saatnya
urunan criiiing….. keluar uang 5000
(asline 4500an sing 500 gwe kas) ternyata pecel si mbok memang maknyus saudara!
dan ada khasiatnya (ntar tak kasih tau deh).Setelah sarapan dan bersih
lingkungan,saatnya kegiatan mandiri yaitu berkunjung ke museum dan makam bung karno (semalam ditutup
cz siaga malam natal wedi nek kene gwo bom).
kak Mas’udi harus kembali ke
moxer lebih awal cz harus bekerja,sembari menunggu teman2 yg belanja oleh2
akhirnya kita menemukan penjual es pleret yang kmarin dicari-cari kak shiro,dan
maknyus,es dawet yang dicampur klepon warna warni pun membasahi tenggorokan
criiiing kluar uang 2000 dari saku. Perjalanan pun dilanjutkan menuju monumen
PETA ,
Perjalanan pun dilanjutkan menuju
ndalem gebang ( rumah orang tua Bung Karno) namun rumah itu masih belum dibuka
untuk umum, sehingga kami hanya menikmati sisi luarnya, tapi arek2 malah main
ramal2an karo wong dodol nang kunu oalah…
Lepas dari istana gebang kita
langsung cabut ke masjid agung again,tapi di tengah perjalanan hujan rintik2
mulai menemani dan syukurlah hujan deras baru turun ketika kita sudah sampai di
masjid, pukul 15.00 waktu Blitar,saatnya kita menuju Stasiun Blitar,sesampainya
di stasiun Blitar,kita mendapati tulisan “mohon maaf kereta rapih dhoho jurusan
Surabaya lwt kertosono tidak dapat berangkat karena ada rintang jalan” alamat
gak isok mulih iki,apalagi tiket kereta api penataran juga sudah sold out!!! Setelah
lobby bwt oper penataran tdk
berhasil,akhirnya dengan smangat rindu ortu!kita keluarkan segenap uang
Yang tersisa di
dompet,criiiingggg brukkk sampek tuntas pkok e… stelah lobby dgn sopir minibus “kawan
kita” akhirnya kita naik bus itu menuju Kediri cringg Rp. 7.500 per orang…wajah2
teler arek SBH smakin jelas terlihat,apalagi bnyk yg alergi naik BUS! Sampai Kediri.
Kita Oper Bus AKDP, mengingat hari Minggu maka gak mungkin kalau semua naik dalam
1 bus,cz bus pasti penuh dengan penumpang yg mau balik ke Surabaya,akhirnya
peserta dibagi menjadi dua Kloter ,Kloter pertama landing duluan dengan Bus Harapan
Jaya,Sedangkan kloter kedua melaju dengan Pelita Indah, Alhamdulillah bus itu
longgar sehingga semua kebagian tempat duduk.
Di temani hujan lebat selama
perjalanan akhirnya pukul 20.45 Bus Pelita Indah sampai di terminal kertajaya mojokerto,Alhamdulillah
akhirnya bisa menginjakkan kaki di Mojokerto lagi, masio speda motor e di parkir
nang stasiun! Beberapa menit kemudian bus Harapan Jaya akhirnya datang juga,
budal disek teko kari,nangdi ae cak? Akhirnya petualangan kita berakhir dengan
selamat,bus sudah melanjutkan perjalanan,terlihat anggota SBH berjalan menuju
koridor terminal. Tapi tunggu dulu,tampak wajah kak shiro sperti kwatir,benar
saja “KETUA DEWAN MU KARI NANG BUS!” jegeeeeer…..gak sido moleh,goleki anak e
uwong disek iki, bertambah sulit dengan kondisi HP tas dan dompet dititipkan ke
Agil,so arek iku gak gowo opo2 n gak bisa d hubungi !apik temen!
Pikiran2 buruk mulai
menghinggapi, tapi kita tetap optimis, mulai hubungi kak Farah yang masih ada
di bus itu dan akan berhenti di perempatan empu nala, ternyata sang ketua dewan
tidak bersamanya, harapan terakhir ada di kak selfi yang turun di
balongbendo,mudah2an kak nila yang asyik terlelap itu bangun dan turun bersama
kak selfi, namun HP selfi masih blm aktif cz mngkn btraix hbis!
Menjaga kmngkinan terburuk bila
kak nila tidak bersama kak
selfi,akhirnya dengan penuh keberanian kak dwi berangkat dengan BUS pelita
Indah yang hinggap di terminal guna bersiaga bila kak nila diturunkanpaksa oleh
kondektur di by pass krian. HP bergetar,ada panggilan dari nomor yang blm di
kenal ,mudah2an bkan dari org tua kak nila. Setelah diangkat kami pun bisa
bernafas lega, ternyata KAk Selfi yang menelpon dan bilang kalau Nila ada
bersamanya!
Segera menelpon Kak Dwi yang
masih berada di perjalanan untuk memberi instruksi agar turun di perempatan
bakalan dan membawa pulang Kak Nila, sekitar Pukul 22.30 masuklah Bus Harapan
Jaya dari arah Surabaya, tampak Kak Dwi didalamnya bersama Kak Nila, Alhamdulillah
akhirnya mission complete! Dan kamipun pulang kepangkuan kasur masing2.
Sungguh unforgotable moment,sesampainya
di rumah gak bisa langsung tidur, masih teringat perjalanan yang cukup
menegangkan tadi, dan mencoba mengingat satu hal yang belum terlaksana sehingga
susah tidur walau lelah sudah di ujung mata, ternyata aku belum makan sejak
sarapan pagi pecel mbok bari tadi,selama diperjalanan gak seberapa terasa,tapi
ketika semua sudah usai barulah aku ingat,meminjam status mas shiro “AKU LAPAR
MENDERA TINGKAT DEWA!”<@JD_Yudhistria19>

0 komentar:
Posting Komentar