Kamis, 15 Desember 2011

SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah

TUJUAN SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
  1. Mengaplikasikan penyebab, membuat contoh cara penularan dan gejala penyakit secara sederhana
  2. Memberikan contoh cara berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah
  3. Memberikan contoh cara mencegah penyakit demam berdarah secara tepat
  4. Memberikan penyuluhan cara mencegah penyakit demam berdarah
    MATERI SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
1.Pengertian Penyakit Demam Berdarah
2.Bahaya Penyakit Demam Berdarah
3.Tanda-tanda Penyakit Demam Berdarah
4.Penyebab
5.Gejala Penyakit Demam Berdarah
6.Pertolongan Pertama
7.Cara Penularan
8.NyamukPenular Demam Berdarah
  1. Ciri-ciri nyamuk demam berdarah
  2. Daur hidup nyamuk demam berdarah
  3. Tempat bersarang dan berkembang biak

     Dalam rumah

     Luar rumah
9.  Pencegahan
10.Cara-cara Meniadakan Sarang Nyamuk
11.Peran

    Demam berdarah atau Demam Berdarah Dengue adalah penyakit febrit akut yang ditemukan di daerah tropis dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotype virus dari genus flavivirus. Famili flaviviridae. Setiap serotype cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi silang dan wabah yang disebabkan beberapa setoripe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebabkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes Aegypty.
    - Tanda dan gejala
    Penyakit ini ditunjukkan melalui demam secara tiba-tiba disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam-ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya muncul dulu pada bagian bawah badan. Pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit diperut, rasa mual, muntah-muntah atau diare pilek ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke dokter apabila pasien/ penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut.
    Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril.
    Sesudah masa tunas atau inkubasi selama 3-15 hari orang yang tertular dapat mengalami atau menderita penyakit ini dalam salah satu dari empat bentuk berikut ini:
    1. Bentuk abortif penderita tidak merasakan suatu gejala apapun
    2. Dengue klasik penderita mengalami demam tinggi selama 4 sampai 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
    3. Dengue haenorrhagic fever (demam berdarah dengue/ DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (mimisan atau epistaksis), mulut dubur dan sebagainya.
    4. Dengue syok sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok atau presyok. Bentuk ini sering disebut atau berujung pada kematian.
    Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap penderita yang diduga menderita penyakit demam berdarah dalam tingkat yang manapun, harus segera dibawa ke dokter atau rumah sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok atau kematian.
    Penyakit demam berdarah menunjukkan demam yang lebih tinggi perdarahan, trombositopenia dan hemokonsentrasi. Sejumlah kasus kecil bisa menyebabkan sindrom syok dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi.
    - Diagnosis
    Diagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis. Biasanya yang terjadi adalah demam tanpa adanya sumber infeksi, ruam petekial dengan trombositopenia dan leukopenia relative.
    Seorologi dan reaksi berantai polymerase tersedia untuk memastikan diagnosa demam berdarah jika terindikasi secara klinis. Mengdiagnosis demam berdarah secara dini dapat mengurangi resiko kematian daripada menunggu akut.
    - Epidemiologi
    Wabah pertama terjadi pada tahun 1780 -an secara bersamaan di Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779 wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada 1950-an dan hingga 1975 demam berdarah ini telah menjadi penyebab kematian utama diantaranya yang terjadi pada anak-anak di daerah tersebut.
    - Pencegahan I
    Bagian terpenting dari pencegahan adalah kebersihan. Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah. Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vector nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali dan membuang hal-hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypty.
    - Pengobatan
    Bagian terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien disarankan untuk menjaga penyerapan makanan terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intravena mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfuse platelet dilakukan jika jumlah platelet menurut drastic.
    Pengobatan alternative yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji Bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena. Meskipun demikian kombinasi antara manajemen yang dilakukan secara medik dan akternatif harus tetap dipertimbangkan.
    - Penyebab
    Penyakit demam dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue tipe DEN 1, DEN 2, DEN 3 dan den 4. virus tersebut termasuk dalam group B arthropodborne viruses (arboviruses). Keempat type virus tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia antara lain Jakarta dan Yogyakarta. Virus yang banytak berkembang di masyarakat adalah virus dengue dengan type satu dan tiga.
    - Pencegahan II
    Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya. Yaitu nyamuk Aedes Aegypty. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat yaitu:
    1. Lingkungan
    Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan pemberantasan sarang nyamuk, pengolahan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
    2. Biologis
    Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri
    3. Kimiawi
    caranya antara lain dengan
    § Pengasapan/ fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion) berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai baas waktu tertentu
    § Memberikan bubuk abate (temephus) pada tempat- tempat penampungan air seperti gentong air vas bunga, kolam dan lain-lain.
    - Penularan
    Penularan demam berdarah dengue terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty /Aedes Albopictus betina yang sebelumnya telah membawa virus dalam tubuh penderita lain. Nyamuk Aedes Aegypty sering menggigit pada waktu pagi dan siang. Orang yang beresiko terkena demam berdarah adalah anak-anak yang berusia dibawa 15 tahun dan sebagian besar tinggal di lingkungan lembab. Serta daerah pinggiran kumuh. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sering terjadi di daerah tropis. Dan muncul pada musim penghujan. Virus ini kemungkinan muncul akibat pengaruh musim atau alam serta perilaku manusia.
    - Masa inkubasi
    Masa inkubasi terjadi selama 4 sampai 6 hari

      0 komentar:

      Posting Komentar